STIKES Ngesti Waluyo hadir di TEMANGGUNG TV
PERAN KELUARGA DALAM MEMBANTU MENGATASI COVID-19
bersama nara sumber : C.Ermayani Putriyanti (STIKES Ngesti Waluyo)
Mengisi acara KELUARGA SEHAT di station televisi Temanggung TV, pada tanggal 28 Januari 2021, STIKES Ngesti Waluyo mengambil tema “Peran Keluarga dalam membantu mengatasi Pandemi Covid-19”, berikut cuplikan dalam acara tersebut…
Sejak Covid-19 diumumkan pemerintah awal Maret 2020, dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif corona ada 2 orang. Semua orang langsung berusaha mencari informasi terkait apa itu Covid 19. Berlomba-lomba orang membeli atau memborong makser, hand sanitizer dan multivitamin. Kebijakan untuk belajar, bekerja dan berdoa dari rumah bisa dikatakan pada awal-awal banyak dipatuhi oleh masyarakat. Padahal waktu itu kasus orang yang terkonfrmasi Covid 19 masih sangat sedikit sekali. Namun sejak pemerintah mengumumkan kebijakan tentang New Normal atau kebiasaan baru, seakan-akan semua berubah, padahal kasus orang terpapar Covid -19 semakin banyak setiap harinya. Kebijakan pemerintah terkait protokol kesehatan banyak yang diabaikan oleh masyarakat.
Dulu diperkirakan kurang lebih sekitar 4 bulan Covid -19 dapat teratasi dengan belajar dari daerah asalnya Wuhan China. Namun sudah hampir 1 tahun Covid -19 belum juga menunjukkan tanda-tanda penurunan. Sampai saat ini sudah lebih dari 1 juta orang terpapar virus corona, dan pada tanggal 28 Januari 2021memecahkan rekor tercatat 476 meninggal karena covid. Ada 647 ribu tenaga kesehatan meninggal akibat covid 19. . Mereka mengalami kelelahan fisik maupun psikisnya dalam merawat pasien yang terpapar Covid-19. Banyak pasien Covid-19 yang membutuhkan rujukan dan penggunaan alat bantu pernapasan mengalami kesulitan tempat karena kapasitas rumah sakit over kapasitas karena kasus Covid-19.
Rata-rata perhari laporan orang yang terkonfirmasi lebih dari 13 ribuan. Kita perlu introspkesi diri terhadap fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Informasi terkait sosialisasi Covid-19 dengan mudah kita akses di media sosial. Melihat kondisi ini kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Masyarakat ikut bertanggung jawab mencegah penyebaran Covid-19. Apabila semua masyarakat bergotong royong dan displin dalam mematuhi protokol kesehatan tidak butuh lama Covid-19 di negara ini cepat teratasi.
Ada pertanyaan yang harus kita jawab, bagaimana peran keluarga dalam membantu mengatasi pemutusan rantai Covid-19? Keluarga merupakan unit terkecil masyarakat, memiliki peran penting dalam menekan penyebaran Covid-19. Keluarga merupakan kunci utama di Era Pandemi dan New Normal. Selain memberikan nutrisi bergizi untuk meningkatkan imunitas seluruh anggota keluarganya. Keluarga bertanggung jawab melindungi seluruh anggota keluarganya dengan mensosialisasikan bahaya Covid-19, termasuk protokol kesehatan. Saat ini tidak cukup 3 M tetapi 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kontak fisik, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas untuk mencegah dan memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.
Selain itu keluarga bertanggung jawab menanamkan tentang nilai –nilai atau karakter positif kepada anak-anak. Orangtua merupakan pendidik utama bagi anak.Saat ini anak belajar dari rumah otomatis peran keluarga sangat penting dalam mendampingi dan mengawasi anak selama pandemi. Meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak-anak terkait perkembangan Covid-19 serta dampak yang ditimbulkannya. Cara sederhana ini memiliki pengaruh besar bagi pola pikir anak, menumbuhkan rasa empati serta kepedulian anak terhadap situasi saat ini dan lingkungan sekitarnya. Empati dapat ditumbuhkan melalui rasa syukur atas apa yang dimiliki, membayangkan anak berada pada posisi orang lain termasuk belajar berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Bahasa yang digunakan menyesuaikan usia perkembangan anak. Sedangkan dengan remaja, orangtua dapat memposisikan diri sebagai teman sehingga komunikasi lebih terbuka dan nyaman.
Sehingga protokol kesehatan yang digaungkan tidak hanya sekedar ketahui tetapi betul-betul dilakukannya. Orang tua harus bisa memberikan contoh yang baik bagi anak dalam menyikapi pandemi saat ini. Seperti mendukung program vaksinasi Covid-19, terlebih Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 2 Tahun 2021 menyatakan vaksin Covid-19 suci dan halal, serta telah mendapatkan ijin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Termasuk peran keluarga mengingatkan anggota keluarganya untuk tetap mempertahankan protokol kesehatan walaupun sudah dlakukan vaksininasi yang pertama. Karena antibodi pada suntikan yang pertama belum terbentuk. Dan dibutuhkan vaksin yang kedua yang akan disutikkan 14 hari kemudian, ini pun belum maksimal dalam melawan virus corona. Baru 28 hari sejak suntikan pertama antibody yang dihasikan tubuh betul-betul dapat memblokir virus corona. Hal-hal seperti ini harus diketahui oleh keluarga, keluarga perlu mengingatkan anggota keluarganya untuk tetap mempertahankan protokol kesehatan walaupun sudah dilakukan vaksin yang pertama dan kedua. Niscaya apabila setiap keluarga menerapkan perannya dengan baik, pandemi Covid-19 tidak butuh waktu lama dapat segera diatasi. Termasuk setelah pandemi ini berlalu, nilai-nilai positif mencuci tangan, memakai masker maupun rasa empati dengan sesama lingkungan sekitar tetap tertanam dengan baik.
Salam Sehat Tetap Semangat